Tanggal 17 Agustus pun
tiba. Hari dimana perjuangan para pahlawan-pahlawan kita berhasil
memperjuangkan kemerdekaan kita secara resmi diperdengungkan kepada seluruh
dunia, yang diwujudnyatakan dalam rentetan kata dalam “Proklamasi” yang
dibacakan Ir.Soekarno kala itu. Dan sejak itu, kita bisa berbangga dengan satu
kata “Indonesia”.
Indonesia punya sejuta
makna. Bangsa terpadat penduduknya,mempunyai berbagai macam ras, suku, budaya,
bahasa,etnis –yang tidak dimiliki oleh kebanyakan bangsa lain-,sejarah yang
begitu panjang dan lainnya.
Bagiku, Indonesia
adalah sebuah negara yang terbentuk dan terlahir dari sesuatu yang aku sebut
“perjuangan, persatuan, dan nasionalisme” yang tinggi dari para pendahulu kita
dulu. Di usia yang ke-67 ini, kita kembali merenungkan betapa berharganya
“Indonesia” yang diperjuangkan dengan pengorbanan jiwa dan raga. Apa yang harus
kita lakukan untuk menghargai perjuangan mereka? Apakah tidak adanya perang
saat ini, lalu kita melupakan danmenyia-nyiakan usaha mereka? Pantaskah? Inilah
yang harus kita pertanyakan serta menanganinya secara serius.
Tidak seperti era
penjajahan, yang memperjuangan kemerdekaan secara diplomasi maupun melalui
perang, mengisi kemerdekaan masa ini adalah melalui kehidupan keseharian kita.
Maksudnya, cara kita menghargai kemerdekaan saat ini adalah dengan setiap
bentuk pemikiran, perkataan, serta perbuatan kita yang tidak hanya memikirkan
keberhasilan dan prestasi secara pribadi, tetapi juga memperhatikan dan peduli
terhadap orang banyak, bahkan berkontribusi langsung di dalam masyarakat.Bagaimana
langkah konkretnya? Apa yang bisa kita lakukan sebagai seorang mahasiswa? Dan
mengapa harus pemuda-pemudi?
Pemuda adalah harapan dan pemimpin masa
depan. Saya kira kita semua tak asing dengan pernyataan ini. Selain itu adanya
sebuah pernyataan bahwa masa depan terletak di genggaman para pemuda. Artinya,
baik buruknya suatu umat di masa datang di tentukan oleh baik buruknya pemuda
di masa kini. Hal tersebutlah yang menjadi barometer dan standarisasi dalam
pembinaan dan mendidik generasi muda untuk melanjutkan estafet perjuangan.
Pemuda merupakan pilar
kebangkitan umat. Dalam setiap kebangkitan, pemuda merupakan rahasia
kekuatannya. Dalam setiap fikrah, pemuda adalah pengibar panji-panjinya. Dengan
demikian, sungguh banyak kewajiban seorang pemuda, tanggung jawab, dan semakin
berlipat hak-hak umat yang harus ditunaikan. Pemuda dituntut untuk berfikir
panjang, banyak bergerak dan bekerja serta bijak dalam menentukan sikap, dan
yang paling utama adalah maju untuk menjadi penyelamat dan hendaknya mampu
menunaikan hak-hak umat dengan baik. Dengan kata lain, pemuda sesungguhnya
dituntut untuk mendidik dirinya menjadi pemuda yang memiliki jiwa-jiwa
pemimpin.
Muara akhir dari
seorang pemuda adalah menjadi pemimpin. Pemimpin untuk dirinya maupun bagi keluarganya dan bahkan untuk
negaranya, ibarat kepala bagi tubuh. Inilah
yang menentukan seluruh tujuan dan disini pulalah tempat berkumpulnya segala
macam informasi. Pemimpin bertugas memikirkan, dan mengkaji setiap masalah yang
dihadapi oleh apa yang telah ia pimpin. Pemimpin juga merupakan lambang
kekuatan, persatuan, keutuhan dan disiplin.
Pemimpin yang baik
adalah yang mampu membantu memecahkan kesulitan mereka yang dipimpin serta
mempersiapkan calon atau kader pemimpin yang nanti akan menggantikannya.
Disinilah pemimpin diharapkan mampu
melakuakan perubahan baik bagi dirinya maupun orang lain dan yang dipimpinnya
menuju kearah kebaikan.
Berbagai kenyataan
menunjukkan bahwa sebagian besar peristiwa yang telah lalu banyak dipengaruhi
oleh mereka yang tergolong pemuda. Hampir seluruh gerakan di dunia, sejak zaman
purba hingga zaman satelit ini, pemuda memiliki peran yang cukup signifikan.
Bahkan ketika Islam mencetuskan gerakan dakwahnya belasan abad yang silam.
Kepemimpinan itu telah ada dari zaman Rasulullah Saw hingga kini.
Upaya dalam meraih
kemenangan itu hendaknya dilakukan dengan terus menerus dan tidak boleh
berhenti meski telah memperolehnya. Dalam meraih sebuah kemenangan tersebut
hendaknya setiap orang melakukan perubahan. Perubahan yang dikehendaki, bukan
sekedar merubah nama atau bentuk lahir suatu masyarakat, namun merubah suatu
realita baru termasuk di dalamnya prinsip-prinsip ber-aqidah, pemikiran, moral,
hukum, budaya, yang mencakup seluruh dimensi kehidupan manusia. Perubahan yang
kita cita-citakan dan idamkan bersama haruslah diraih secara bersama-sama dan
dengan semangat yang sama pula. kita menyebutnya dengan akselerasi masyarakat
substantif.
Perubahan yang
diinginkan bersama adalah perubahan yang komprehensif dan substantif, meliputi
seluruh bidang kehidupan dan sisi normatif bagi seluruh umat. Bukan sekedar
perubahan yang sifatnya parsial dan hanya menjadi solusi sesaat, yang pada
akhirnya akan kembali melahirkan masalah-masalah baru. Untuk itulah sangat
dibutuhkannya peran pemuda yang bersungguh-sungguh dalam melakukan perubahan.
Oleh karenanya, seorang
pemuda tidak boleh berpangku tangan tanpa ada partisipasi dalam mewujudkan
agenda perubahan. Tuntutan bagi para pemuda untuk bergerak dikarenakan bahwa
pemuda adalah sosok yang memiliki jiwa intelektualitas. Sebagai entitas
masyarakat, pemuda juga berusaha kritis terhadap kondisi masyarakatnya dan
berusaha mengungkapkan realitas dan fakta-fakta yang terjadi di masyarakat, dan
menyampaikan langsung kepada para penguasa dan mampu mengambil kebijakan. Pada
akhirnya pemuda menjadi tumpuan bagi rakyat untuk terus menyuarakan perubahan. Ada pepatah mengatakan “Jangan kau tanyakan apa yang sudah Negara berikan kepadamu, Tapi
tanyakanlah apa yang telah kamu berikan buat Bangsa dan Negaramu”.
Begitupun dengan sebuah
perubahan sangat dipengaruhi oleh pemimpin. Terlebih lagi dalam struktur dan
budaya sosial yang paternalistik. Untuk dapat mewujudkan visi suatu masyarakat
dalam bernegara , bangsa ini harus memiliki pemimpin yang amanah, mau bekerja keras, dan
mampu mengarahkan serta menggerakkan massanya untuk bersama berjuang mencapai
cita-cita perjuangannya. Hal inilah yang menjadi harapan bagi seluruh
masyarakat dan para pemuda.
Dalam perspektif negara Indonesia, para
pendahulu kita telah menetapkan, bahwa perubahan yang harus terjadi adalah
terwujudnya kemerdekaan, kebersamaan, ketuhanan yang Maha Esa, kemanusiaan yang
adil dan beradab, persatuan Indonesia, kedaulatan rakyat, dan yang terakhir
adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, sebagaimana termaktub
dalam konstitusi negara kita. Sebuah cita-cita besar dari para pahlawan kusuma bangsa yang telah rela berkorban
baik harta, tahta bahkan nyawa dipertaruhkan demi tegaknya Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang berdaulat, adil dan makmur.
Berbagai rezim telah
dilalui, namun perubahan yang diinginkan oleh seluruh masyarakat khususnya
rakyat Indonesia belum dapat diwujudkan. Keinginan mendapatkan perubahan tetap
terus bersemayam di dalam dada setiap pejuang perubahan hingga kini. Mereka
masih terus menuntut, bergerak, berjuang dan melawan hingga tercapainya
perubahan menuju kehidupan yang lebih baik.
Saya kira hal
tersebutlah yang menjadi salah satu tantangan bagi para pemuda yang sedianya
adalah para pemimpin di masa depan mari kita mewujudkan perubahan yang
diinginkan bersama sehingga Negara kita patut di perhitungkan di Dunia
Internasional, sebagai Negara yang kokoh dan kuat serta dapat mensejahterakan
Rakyatnya.[1]
Singkatnya, peran
mahasiswa adalah begitu sentral. Banyak hal yang bisa kita lakukan. Mengapa?
Mahasiswa adalah orang-orang yang sudah beranjak dewasa yang memiliki potensi,
bakat, kemampuan dan peduli terhadap permasalahan masyarekat. Mereka juga
adalah orang-orang yang mampu berpikir kritis dan rela memperjuangkan keadilan
masyarakan dan pastinya mau berkorban untuk itu.Bahkan mereka diwadahi untuk
itu. Apa contohnya?
Sebagai contoh, jika
terjadi suatu ketidaksesuaian atau kekeliruan dalam kehidupan sosial kita sebagai
mahasiswa tidak boleh diam. Seorang mahasiswa harus mampu berpikir dan bersikap
kritis serta membenarkan apa yang benar dan memperbaiki suatu kesalahan dengan
cara-cara yang tepat.
Yang pasti, mahasiswa
adalah pemegang peranan terpenting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Ditambah lagi, mahasiswa adalah calon-calon penerus bangsa yang tidak lama lagi
akan bertanggungjawab untuk mengubah bangsa ke arah yang lebih jelas serta
lebih baik. Agar perjuangan para pendahulu kita di era perjuangan kemerdekaan
kita tidak sia-sia. Jika tidak mulai dari sekarang dan dari kita sendiri,
mungkinkah bangsa ini bisa mengubah dirinya sendiri ?
[1] Llettu Inf Sudiyanto, “Peran Generasi Muda
dalam mengisi kemerdekaan.", Korem063sgj.blogspot.com ,
diakses dari http://korem063sgj.blogspot.com/2011/09/peran-generasi-muda-dalam-mengisi.html pada tanggal 20 Agustus 2012 pukul
20:46
Tidak ada komentar:
Posting Komentar