Senin, 01 Juli 2013

Ringkasan Rick Warren “The Purpose Driven Life”


Sebuah Perjalanan dengan Tujuan

            Inti dibagian ini sama seperti pendahuluan yang berisi ringkasan dan format dalam buku ini. Ringkasannya bahwa buku ini memiliki makna bahwa Allah memiliki tujuan dalam diri kita, dan bukan sekadar takdir semata. Format buku ini terdiri dari :

  •  Pokok untuk direnungkan, berisi intisari perenungan
  •  Ayat untuk diingat, berisi ayat-ayat referensi
  • Pertanyaan untuk dipikirkan, berisi pertanyaan untuk refleksi diri
  • Pertanyaan-pertanyaan diskusi , berisi pertanyaan yang didiskusikan dengan bersama orang lain.
Tidak hanya itu, si penulis juga menyarankan agar dalam setiap bab dibaca per-hari , sehingga butuh waktu 40 hari untuk menyelesaikan pemahaman dalam buku ini --yang dinyatakan dengan perjanjian yang ditandatangani--. 


Bab 1
“Semuanya diawali dengan Allah”
Dalam bab ini, membahas bahwa untuk mengetahui tujuan hidup kita yang sebenarnya adalah bertanya kepada sang Pencipta. Mengapa? Sang penulis mengumpamakan jika ada suatu barang yang diberikan seseorang kepada kita, tetapi kita tak tahu bagaimana menggunakannya, maka barang tersebut akan sia-sia, kecuali kita bertanya kepada orang yang memberikan barang tersebut tentang bagaimana cara menggunakannya.  Begitu pula manusia, tujuan hidup kita sebenarnya bukan berpusat pada diri kita sendiri, melainkan pada Tuhan, sang pencipta --yang telah menentukan tujuan hidup kita, bahkan sebelum kita dilahirkan. Jadi, adalah sia-sia jika kita hanya memandang sebuah tujuan dari sudut pandang kita sendiri, sebab “Segala sesuatu diciptakan oleh dia dan untuk Dia. ” Kolose 1:16b.

Bab 2
“Anda Ada Bukan Karena Kebetulan”
      Judul yang sangat tepat dalam menggambarkan isi dari bab kedua di buku ini. Tahukah Anda bahwa Allah sudah merancang Anda secara detail dan sempurna sebelum Anda diciptakan? Allah adalah perancang yang sungguh luar biasa, Ia merancang segala sesuatunya. Dimana dan kapan Anda lahir, siapa orang tua Anda—kandung maupun tidak, dan segalanya tentang Anda. Prinsip yang bisa kita ambil dari bagian kedua buku ini adalah “Kita ada karena perencanaan matang dari Allah”. Albert Einstein juga pernah mengatakan bahwa “Allah tidak bermain dadu”. Pernyataan ini menegaskan bahwa Allah menciptakan Anda dengan rancangan sempurna untuk tujuan yang Allah inginkan dari kita dan bukan sekadar untung-untungan(nasib) . Alkitab mengatakan “Beginilah firman Tuhan yang menjadikan engkau , yang membentuk engkau sejak dari kandungan”(Yesaya 44:2). Maka dari fakta tersebut, dapat disimpulkan bahwa Anda ada karena Allah mau dan menginginkan Anda, bukan sekadar kebetulan semata.

Bab 3
“Apa yang Menggerakkan Kehidupan Anda?”
Dalam bahasan di bagian ini, Rick Warren menjelaskan macam-macam penggerak yang  keliru dalam kehidupan kita, yaitu karena : 1)rasa bersalah, 2)kebencian dan kemarahan, 3)rasa takut 4)materialisme, 5)kebutuhan akan pengakuan. Mengapa hal-hal tersebut keliru? Karena sebenarnya hanya Allah satu-satunya yang seharusnya menjadi penggerak dalam kehidupan kita. Dan hanya Dialah sumber dari tujuan kita. Dalam bagian ini, si penulis juga meng-klasifikasi manfaat kehidupan yang digerakkan tujuan, yaitu : 1)memberi makna bagi kehidupan Anda,2)memudahkan kehidupan Anda,3)kehidupan Anda memiliki fokus, 4)memotivasi kehidupan Anda, 5)mempersiapkan Anda untuk menghadapi kekekalan. Intinya, dalam bagian ini hidup berdasarkan tujuan adalah jalan menuju damai sejahtera (Yesaya 26:3)

Bab 4
“Diciptakan untuk Kekekalan”
‘Kehidupan ini bukan hanya yang ada sekarang’ . Suatu pernyataan yang menggambarkan bagaimana isi bagian buku ini. Hidup di bumi hanyalah ajang pelatihan sebelum kita menjalani kehidupan yang sebenarnya, kekekalan bersama Kristus. Banyak hal yang kita peroleh jika gagasan ini kita tanamkan dalam-dalam. Anda akan mengetahui bahwa Anda akan memudahkan segala pekerjaan yang Anda buat. Nilai-nilai yang selama ini Anda asumsikan-pun akan berubah.Kekayaan, kekuasaan, materialistis adalah hal yang sia-sia, karena nilai yang paling berharga dan kekal adalah hidup bersama Allah. Dengan pemahaman seperti ini, Anda akan tahu tujuan kita selama ini hanyalah semu bukan benar-benar abadi dan kekal.

Bab 5
“Memandang Kehidupan dari Sudut Pandang Allah”
Bagian dari buku di hari ke-5 ini berbicara mengenai perspektif/cara pandang Anda terhadap kehidupan.  Banyak analogi-analogi yang digambarkan layaknya kehidupan, seperti hidup bagaikan roda(kadang di atas, kadang di bawah), roller coaster, teka-teki, permainan, dan lainnnya. Ketika Anda menganggap analogi seperti itu, maka jelas bahwa Anda masih hidup dalam sudut pandang Anda. Jadi, bagaimana seharusnya menurut Alkitab? Alkitab memberikan tiga jawaban bagaimana pandangan Allah mengenai kehidupan. Pertama, kehidupan adalah sebuah ujian. Bagaimana respon Anda terhadap tantangan maupun pencobaan dari Allah? Apakah Anda sanggup menjalaninya? Kedua Kehidupan adalah sebuah kepercayaan.  Allah memberikan kita kepercayaan terhadap seluruh isi bumi. Apakah kita dapat setia dalam kepercayaan kita padaNya atau tidak(Lukas 16:10a). Dan terakhir, kehidupan adalah sebuah penugasan sementara, yang akan dibahas di bab berikutnya.

Bab 6
“Kehidupan Adalah Suatu Penugasan Sementara”
Hidup hanya sementara, begitupula kehidupan. Bagian keenam buku ini menegaskan bahwa kehidupan kita di bumi ini hanya sementara,  bukan kehidupan yang seseungguhnya.  Oleh karena itu, Rick Warren menjelaskan agar kita tidak terikat kepada dunia yang fana ini. Jika dianalogikan, seperti ikan yang tidak akan betah hidup di darat, karena habitat mereka adalah di laut/perairan. Begitu pula manusia, manusia tidak akan betah di bumi, karena bukan di bumi inilah tempat kita, melainkan surga yang kekal. Karena bagian yang kekal adalah yang tidak kelihatan(2 Korintus 4:18).

Bab 7
“Alasan untuk Segala Sesuatu”
Alkitab mengatakan “Sebab segala sesuatu berasal dari Allah, segala sesuatu hidup oleh kuasaNya dan segala sesuatu itu untuk kemuliaanNya” (Roma 11:36). Ayat pembuka yang mengartikan bahwa alasan dari segala sesuat adalah karena Dia dan untuk kemuliaanNya. Bagaimana cara melihat kemuliaan Allah? Cara termudah adalah melihat sekeliling Anda dan Anda sendiri. Itulah ciptaan Allah. Betapa banyak karya yang Ia buat bagi kehidupan Anda. Pertanyaan berikutnya adalah Bagaimana cara mendatangkan kemuliaan bagi Allah? Jawabannya ada 5(Penjelasan lebih lanjut dalam sisa bab buku ini), yaitu
1.      Dengan menyembahNya
2.      Mengasihi orang-orang percaya lainnya
3.      Menjadi seperti Kristus
4.      Melayani orang lain dengan karunia-karunia kita
5.      Memberitahukan orang lain tentang Dia
Salah satu cara bagaimana hidup dalam kemuliaan Allah adalah percaya dan menerimaNya dalam hidup Anda.

#TUJUAN 1 : ANDA DIRENCANAKAN BAGI KESENANGAN ALLAH

Bab 8
“Direncanakan bagi Kesenangan Allah”
Dalam bagian buku ini, menegaskan bahwa Anda diciptakan untuk kesenangan-Nya , bukan kesenangan kita secara pribadi. Allah menciptakan segala sesuatu untuk kesenanganNya, termasuk Anda agar menyembahNya sepanjang waktu. Jika Anda paham betul materi ini, Anda akan tahu betapa berharganya Anda di mata Allah. Rick Warren mengklasifikasikan beberapa kesalahan tentang ‘Penyembahan’, yaitu 1) mendatangkan kesenangan bagi Allah disebut penyembahan, 2)penyembahan jauh lebih dari sekadar musik, 3) penyembahan bukan untuk kepentingan Anda, 4)penyembahan bukanlah bagian dari hidup Anda, melainkan penyembahan adalah kehidupan Anda.

3 komentar: